Gauli-lah pasanganmu dengan cara yang ma’ruf, yang baik, dengan patut.

Ustadz Salim Qibas
Bismillahirrahmanirrahim.

▶️ QS 4: 19

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

" Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya"

Maka Islam membuktikan bahwa islam adalah agama yang paling memuliakan mulia.

▶️ QS 4: 22

وَلَا تَنْكِحُوا مَا نَكَحَ آبَاؤُكُمْ مِنَ النِّسَاءِ إِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۚ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَمَقْتًا وَسَاءَ سَبِيلًا

"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)"

☑️ Seorang suami dilarang oleh syariat untuk mencari cari kesalahan istri untuk mengambil Kembali mahar yang telah ia berikan kepada istrinya

▶️ QS 4: 21

وَكَيْفَ تَأْخُذُونَهُ وَقَدْ أَفْضَىٰ بَعْضُكُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

"Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu".

Kalimat terakhir "Mitsaqan Ghalidza" adalah penggambaran akad/ikatan yang kuat. Yang mana ikatan ini tidak dapat kecuali antara lain oleh perbuatan yang keji/menjijikan (fahisyah)

▶️ QS 7: 80

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِي

" Dan (Kami juga telah mengutus) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini)"

☑️ Kata "Mitsaqan Ghalidza", atau "perjanjian yang agung" juga ada dalam ayat ayat dibawah ini. Kata yang sangat kuat menggambarkan kekuatan perjanjian. Termasuk dalam hal ini adalah akad (ikatan) pernikahan antara lelaki dan wanita.

▶️ QS 33: 7

وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۖ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

" Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan dari engkau (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan 'Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh".

▶️ QS 4: 154

وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّورَ بِمِيثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوا فِي السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا

"Dan Kami angkat Gunung (Sinai) di atas mereka untuk (menguatkan) perjanjian mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka, "Masukilah pintu gerbang (Baitulmaqdis) itu sambil bersujud," dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka, "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabat." Dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kukuh"

🟩 Hubungan manusia ada dua jenis.

1️⃣. Hubungan hamba kepada Allah Tabaraka Wata'ala, "Hablum minallah".

▶️ QS 3: 112

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

" Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas".

2️⃣. Hubungan manusia dengan manusia, "Hablum Minannas"... disebut dalam syariat dengan "muamalat".

Pokok syariat ada empat:

1. Aqidah - Hablum minallah.
2. Ibadah - Hablum minallah.
3. Muamalat - Hablum minannas (pernikahan, jual beli, pemerintahan, dll).
4. Akhlaq dan Adab - Hablum minallah dan Hablum minannas.

Dan kemudian "Muamalat Islam", dibangun atas lima prinsip relasi sosial:

1. Keadilan
2. Ihsan, kebaikan
3. Taqwa
4. Sabar
5. Kasih Sayang
6. Ikhlas karena Allah Tabaraka Wata'ala.

Terutama hal muamalat ini adalah hubungan suami istri dalam pernikahan. Hubungan suami istri harus berdasarkan adil dan kebaikan, ihsan. Tidak boleh ada ketidak adilan.

☑️ Dan juga hubungan antar manusia diwajibkan untuk saling meningkatkan taqwa kepada Allah Tabaraka Wata'ala.

▶️ QS 4: 1

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

"Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu".

Sehingga Jangan bergaul dengan siapapun termasuk jangan menikah dengan siapapun kecuali bisa menghadirkan taqwa yang lebih kuat kepada Allah Tabaraka Wata'ala.

▶️ QS 5: 2

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

" Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban), dan Qalaid (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya".

Prinsip tentang ketaqwaan inilah yang paling penting dalam urusan pernikahan.

▶️ QS 25: 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

" Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

Urusan pernikahan bukanlah hanya urusan dunia. Tapi juga urusan akhirat. Dan yang menyatukannya hanyalah ketaqwaan kepada Allah Tabaraka Wata'ala. Hanya taqwa.

☑️ Pada hari kiamat sahabat sahabat di dunia bisa saling bermusuhan. Termasuk suami dan istri. Kecuali orang yang bertaqwa.

▶️ QS 43: 67

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa"

Maka jangan bergaul dengan orang munafik. Dan hanya bergaul dan menguatkan relasi dengan orang mukmin.

☑️ Dalam hubungan suami istri faktor penting lain adalah: Sabar

▶️ QS 25: 20

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat".

Pasangan terkadang menjadi ujian. Sebagai konsekuensi interaksi sosial. Cukuplah menghadapinya dengan "Kesabaran". Sebagaimana penjelasan ayat diatas.

Seringkali menyakitkan adalah "ucapan". Bahkan Nabi Shallallahu alaihi Wa Sallam pun mengalaminya.

▶️ QS 20: 130

فَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا ۖ وَمِنْ آنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَىٰ

" Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang".

☑️ Prinsip kasih sayang akan muncul setelah kuat adanya kesabaran. Toleransi muncul setelah saling berkasih sayang.

▶️ QS 90: 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ

"Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang".

▶️ QS 30: 21

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir".

Istri tidak perlu mencari cari cara agar selalu dicintai suami. Cukuplah melakukan pengabdian karena menjalankan kewajiban dari Allah Tabaraka Wata'ala. Jangan berharap apapun kecuali keridhoan kepada Allah Tabaraka Wata'ala.

Semua pelayanan kepada suami tidak lerku berhadap ridho dari suami. Tapi justru berharap ridho Allah Tabaraka Wata'ala. Mencari kecintaan dari Allah Tabaraka Wata'ala.

▶️ QS 76: 8-9

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan,
(sambil berkata), "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu".

▶️ QS 6: 162-163

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

" Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,

tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama berserah diri (muslim)."

Rubahlah kata "lelah" menjadi "lillah" disaat kegalauan kelelahan kepenatan menghampiri kita. InsyaaAllah tidak ada sia sia apa yang kita kerjakan seberat apapun.

Dan seluruhnya berharap dicintai dan diridhoi Allah Tabaraka Wata'ala.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata, "Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam
bersabda:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala jika mencintai seseorang, maka Allah akan memanggil Jibril, '(wahai Jibril) Sesungguhnya Allah mencintai fulan maka cintailah dia, sehingga Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril memanggil seluruh penghuni langit seraya berseru, 'Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia, maka penghuni langit pun mencintainya, sehingga orang tersebut diterima oleh penduduk bumi."
(HR. Al-Bukhari).

☑️ Jika suami sudah berpoligami maka harus berlaku adil. Itulah pergaulan yang ma'ruf.

▶️ QS 4: 3

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

" Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim".

Serta para suami harus memenuhi semua kewajiban nafkahnya yang patut (ma'ruf) kepada istri dan anaknya. Dengan nafkah yang halal dan thoyib...

▶️ QS 2: 233

".... Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya..."

Juga ayat berikutnya...

▶️ 65: 6-7

" Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan kandungannya, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya...

Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan".

☑️ Prinsip keadilan dan taqwa dalam talak.

▶️ QS 2: 229

الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَنْ يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

"Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim".

☑️ Prinsip atau kaidah ini berlaku juga antara orang tua dengan anak, pemimpin dengan rakyat, teman dengan teman.
Yang kaidah ini juga bahkan menyangkut tentang keadilan, kasih sayang dan keadilan syariat islam.

🟪🟪 Tanya Jawab:

✅ Sabar. Dalam menghadapi perilaku pasangan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Hal ini juga berlaku pada kesuli man yang dilakukan oleh orang lain kepada kita bahkan termasuk juga kesuli man dari pemimpin.

Sabar itu tiada batas sih nggak sabar itu pahalanya tak terbatas.

▶️ QS 39: 10

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

" Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas".

Sabar itu bisa juga kita melakukan sesuatu itu dengan tidak membalas dengan kejahatan tapi balas dengan cara memberi kebaikan.

Namun bilamana kesuli man pasangan dapat merusak akidah dan agama kita maka dibolehkan meminta cerai dan yang demikian juga bukan berarti tidak sabar. Berpisahlah dengan baik baik.

▶️ QS 41: 34-35

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

" Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.

Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar".

✅ Bagaimana bilamana di saat menikah suami masih berhutang mahar kepada istrinya.

Namun beberapa tahun kemudian istri minta cerai kepada suami karena sesuatu hal,

maka apakah boleh istrinya meminta pembayaran hutang atas mahar di saat pernikahan dulu kepada mantan suami?

Jawab:

Bilamana istri yang meminta cerai maka dia tidak diperkenankan meminta hutang maharnya dahulu dari Sang mantan suami. Bahkan sebaiknya dia memberikan kembali mahar yang dulu diberikan oleh mantan suami tersebut.

Namun bilamana Sang suami yang menceraikan istri maka istri boleh minta hutang mahar dahulu di saat pernikahan mereka.

✅ Bagaimana menghadapi pemimpin yang berlaku dzalim kepada rakyatnya?

Jawab:

▶️ 1). Rakyat harus sabar kepada pemimpin nya bahkan bilamana mereka memukul punggung rakyatnya.

Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Hudzaifah bin Al Yaman. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

« يَكُونُ بَعْدِى أَئِمَّةٌ لاَ يَهْتَدُونَ بِهُدَاىَ وَلاَ يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِى وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِى جُثْمَانِ إِنْسٍ ». قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ « تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ ».

"Nanti setelah aku akan ada seorang pemimpin yang tidak mendapat petunjukku (dalam ilmu, pen) dan tidak pula melaksanakan sunnahku (dalam amal, pen). Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. "

Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?"

Beliau bersabda, "Dengarlah dan ta'at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta'at kepada mereka." (HR. Muslim no. 1847. Lihat penjelasan hadits ini dalam Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, Maktabah Syamilah)

▶️ 2). Mendoakan mereka dengan kebaikan dan memohon kepada Allah agar para pemimpin tersebut diberikan Hidayah

Imam Al-Barahari berkata, " Jika engkau melihat seseorang mendoakan kejelekan bagi penguasa maka ia adalah pengikut hawa nafsu, dan bila engkau melihat seseorang mendoakan kebaikan bagi penguasa, maka ketahuilah bahwa ia adalah pengikut sunnah." (Syarhus Sunnah, hal. 328)

Imam Ahmad mengatakan, "Saya selalu mendoakan penguasa siang dan malam agar diberikan kelurusan dan taufik, karena saya menganggap itu suatu kewajiban." (As-Sunna Al-Khallal, hal 82-83)

▶️ 3). Bagi yang mampu datangilah pemimpin tersebut dan berjihad lah yaitu menyampaikan kebenaran dengan cara yang Santun dan sopan.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang ingin menasejati pemimpin maka janganlah ia memulai dengan terang-terangan, namun hendaknya ia ambil tangannya, kemudia bicara empat mata. Jika diterima maka itulah (yang diharapkan), jika tidak maka ia telah melaksanakan kewajibannya." (HR. Ahmad 3/303. Ath-Thabrani 17/367, dishahihkan oleh Al-Albani)

✅ Bagaimana bilamana ada seorang istri yang dijodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata lelaki tersebut idiot?

Jawab:

Sebaiknya wanita tersebut menolaknya karena bagaimanapun seorang suami itu harus bisa dan harus mampu menjadi pemimpin bagi istri dan keluarganya

Bilamana istrinya menerima maka di dalam keluarga tersebut istri lah yang jadi pemimpin nya dan kepada lelaki video tadi tidak berlaku hukum syariat agama termasuk kewajiban memenuhi nafkah bagi istri dan keluarganya.

✅ Ada seorang wanita yang menikah dengan seorang lelaki dan ayahnya menjadi walinya

namun setelah beberapa tahun ayah ibu wanita tersebut memberitahu dirinya bahwa ia adalah anak zinah di mana tidak boleh ayah biologis dirinya menjadi wali nikahnya.

Bagaimana sikap yang terbaik menghadapi situasi seperti ini?

Jawab:

Pernikahan tersebut adalah batal secara syariat. Karena tidak boleh ayah biologis dari seorang anak zinah, walaupun kemudian ia menikahi ibunya, menjadi wali nikah Sang anak

Sehingga pilihan terbaik adalah menikah ulang dengan wali nikahnya bukan lagi ayah biologisnya namun bisa saudara laki ibunya atau bisa wali hakim.

Ketidaktahuan anak tidak menjadi penyebab dosa atas kesalahan tentang wali nikah di saat nikahnya yang dahulu.

Wallahu a'lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq.

Dirangkum oleh Abu ISLAMADINA

"Jika ada kesalahan dalam materi maka hal itu berasal dari perangkum dan bukan dari materi kajian atau ustadz pemberi materi"


0 Response to "Gauli-lah pasanganmu dengan cara yang ma’ruf, yang baik, dengan patut. "

Posting Komentar